Sajak Banjir
Rumahku banjir
Rumah tetanggaku juga banjir
Jalan-jalan disini juga banjir
Hari ini airnya semata kaki
Semalam tinggi airnya selutut
Rumah tetanggaku juga banjir
Jalan-jalan disini juga banjir
Hari ini airnya semata kaki
Semalam tinggi airnya selutut
Selokan mampet, airnya meluber kejalan-jalan
Seperti suara kami yang mampet dalam bilik suara
Seperti suara kami yang meluber ke jalan-jalan
Mengeluh serak dan fals di media sosial
Dan hanyut bersama air yang surut
Seperti suara kami yang mampet dalam bilik suara
Seperti suara kami yang meluber ke jalan-jalan
Mengeluh serak dan fals di media sosial
Dan hanyut bersama air yang surut
Kami mencari dia yang gambarnya dicoblos
Dia yang berjanji membela nasib kami
Ternyata, jangankan nasib kami
Mengurus selokan saja dia payah
Dia yang berjanji membela nasib kami
Ternyata, jangankan nasib kami
Mengurus selokan saja dia payah
Rumahku, rumah tetangga dan jalan-jalan disini banjir
Airku sudah seleher
Suara keluhan kalah oleh suara arus deras
Kami sekarat
Airku sudah seleher
Suara keluhan kalah oleh suara arus deras
Kami sekarat
Hujan tak berhenti
Air masih menggenang
Suara-suara semakin kecil
Seolah kami terlalu jauh
Suara kecil dari orang kecil
Seperti taburan jutaan bintang dilangit
Banyak tapi tak berharga
Air masih menggenang
Suara-suara semakin kecil
Seolah kami terlalu jauh
Suara kecil dari orang kecil
Seperti taburan jutaan bintang dilangit
Banyak tapi tak berharga
Rumahku, rumah tetangga dan jalan-jalan disini banjir
Hey kamu.!
Ingatlah, Kamu hanya potongan kayu kecil ditengah banjir
Dan untukmu, kami akan menjadi bah
Hey kamu.!
Ingatlah, Kamu hanya potongan kayu kecil ditengah banjir
Dan untukmu, kami akan menjadi bah
Pangkep 12 Februari 2105
0 Response to "Sajak Banjir"
Post a Comment