Mereka menantangmu
Anak-anak kecil berbaju lusuh
Dengan keranjang kue, karung bekas, gerobak sampah,
Menantang nasib mereka
Menatap masa depan dengan mata kosong
Berlari menuju cakrawala
Harga kue, botol bekas, kertas bekas, koran bekas, ember bocor
Berakhir diatas gantungan timbangan
Ia adalah harga diri
Berakhir diatas gantungan timbangan
Ia adalah harga diri
Bayangan hari esok tetaplah sampah
Pidatomu tentang pendidikan adalah sampah
Janjimu tentang keamanan adalah sampah
Wajahmu di spanduk adalah sampah
Pidatomu tentang pendidikan adalah sampah
Janjimu tentang keamanan adalah sampah
Wajahmu di spanduk adalah sampah
Gemerincing hingar modernisasi
Beradu dengan suara kaki uang tak beralas
Berlumpur, berdebu, hitam
Berlari.. berlari
Maju menantangmu
Beradu dengan suara kaki uang tak beralas
Berlumpur, berdebu, hitam
Berlari.. berlari
Maju menantangmu
Anak-anak kecil berliku hitam
Memencet remote tivi hasil kredit bapaknya
Televisi tawarkan sinetron
Mata kosongnya nanar menonton
Intrik, konflik, perang, pornografi
Ia tahu ceritanya berakhir indah
Memencet remote tivi hasil kredit bapaknya
Televisi tawarkan sinetron
Mata kosongnya nanar menonton
Intrik, konflik, perang, pornografi
Ia tahu ceritanya berakhir indah
Bantal tipis
Kasur tipis
Diatas lantai
Dingin menembus tubuhnya
Ditatapnya langit-langit rumahnya
Dan berlari menuju mimpi
Kasur tipis
Diatas lantai
Dingin menembus tubuhnya
Ditatapnya langit-langit rumahnya
Dan berlari menuju mimpi
Anak-anak kecil yang menatapmu
Tatapan kosong nan tajam
Percayalah, ia tak mengharap hartamu
Mereka hanya mau bermain denganmu
Tatapan kosong nan tajam
Percayalah, ia tak mengharap hartamu
Mereka hanya mau bermain denganmu
Senja di Pangkajene, 10 Februari 2015
0 Response to "Mereka menantangmu"
Post a Comment