Ramadan nan Bising
Suara knalpot sepeda motor yang sudah "dibelah" tak hanya melintas tapi masuk kedalam rumah dan kamar tidurku. Sejak puasa hari pertama, saya mencoba membiasakan telinga untuk menerima suara knalpot dan petasa, maklum ramadan. Selalu begitu setiap bulan puasa masuk, bahkan beberapa hari sebelumnya anak-anak kecil mendapat sponsor khusus dari orang tuanya untuk membakar kembang api dan petasan didepan halaman rumah.
Suara pekik knalpot sepeda motor dan petasan akan semakin riuh, padat dan ramai jelang hari raya nanti. Saya malah berfikir, untuk kita yang jauh dari jakarta dan butuh waktu khusus menunggu pengumuman sidang isbat Kementerian agama bersama ormas untuk mengetahui penetapan hari pertama puasa atau hari raya idul fitri, tak usah repot-repot lagi. Cukup pasang mata dan telinga baik-baik depan rumah masing-masing. Kalau suara petasan dan knalpot racing sepeda motor sudah semakin keras dan banyak, ramai, menyebar, massal dan berjamaah tanpa komando, dan tidak takut lagi pada aparat polisi, nah berarti besok lebaran. Tidak salah lagi itu. berani taruhan!
Padahal sebagai daerah yang mayoritas Islam, daerah ini sangat memaklumi banyak hal yang di daerah lain dilarang. Warung-warung makan tetap buka (meski pintu tutup setenga) tanpa khawatir razia ormas atau satpol PP, kecuali yang terlalu vulgar dan lagi sial. Rumah bernyanyi dan karoke juga tetap buka usai salat tarawih. Namun dengan waktu tidur yang berkurang selama ramadan, kita mmasih dipaksa mendengar suara bising knalpot yang melaju juga tanpa takut dirazia. Ataukah mereka ini cobaan bagi ramadan? Cobaan kesabaran, menahan diri dari amarah dan umpatan serta sumpah serapah karena tidur kita menjelang sahur. Mungkin juga.
Saya tidak menafikan kerja teman-teman polisi saya, yang setiap malam berpatroli menjaga situasi kamtibmas. Saya malah sering liputan operasi yang digelar polisi, melihat mereka bekerja. hasilnya ada beberapa sepeda motor yang digelandang ke kantor polisi dan akan dilepaskan usai lebaran. Namun outputnya, saya tidak melihat efek jera. Masih saja suara bising knalpot menembus kamar dan dinding mesjid, mengganggu. Mungkin, perlu dipikirkan bersama sanksi tegas sekaligus pembinaan agar suasana ramadan tidak terganggu.
0 Response to "Ramadan nan Bising"
Post a Comment