Sajak Orang Miskin
Kemiskinan membuatnya dibawah,
Terinjak-injak kenyataan,
Bukan salah bunda mengandung,
Takdir hidup dijalaninya
Terinjak-injak kenyataan,
Bukan salah bunda mengandung,
Takdir hidup dijalaninya
Dari tambang pasir disungai,
Dikeruknya sedikit demi sedkit
Berharap uang sepeuluh ribu sebagai upah,
Enam ribu ongkos angkot
Empat ribu setor ke istri
Dikeruknya sedikit demi sedkit
Berharap uang sepeuluh ribu sebagai upah,
Enam ribu ongkos angkot
Empat ribu setor ke istri
Sedikit was-was,
Takut ada petugas datang,
Meski menambang dengan skop,
Tempat kerjanya tergolong liar,
Sementara tambang dengan buldozer tak tersentuh,
Tambang resmi kata petugas
Takut ada petugas datang,
Meski menambang dengan skop,
Tempat kerjanya tergolong liar,
Sementara tambang dengan buldozer tak tersentuh,
Tambang resmi kata petugas
Hidup sebagai si miskin menjadi borok masyarakat,
Meski dalam agama kemiskinan itu cobaan tuhan,
Cibiran tetap datang,
Karena pengaruh agama ada dibatas pagar rumah ibadah
Meski dalam agama kemiskinan itu cobaan tuhan,
Cibiran tetap datang,
Karena pengaruh agama ada dibatas pagar rumah ibadah
Kusodorkan lima pulluh ribu
Uang terakhir di di kantongku
Ia tersenyum,
lincah tangannya menggapai dan dimasukkan lembaran biru itu disakunya
Uang terakhir di di kantongku
Ia tersenyum,
lincah tangannya menggapai dan dimasukkan lembaran biru itu disakunya
Wajah-wajah pemimpin negeri di koran dan televisi,
Berbusa-busa mulutnya mengumbar kemiskinan yang berkurang,
Menghakimi yang miskin sebagai orang malas, sebab tanah ini tanah surga,
Dengan program pemerintah yang juga angin surga,
Kenyataan berkata lain
Berbusa-busa mulutnya mengumbar kemiskinan yang berkurang,
Menghakimi yang miskin sebagai orang malas, sebab tanah ini tanah surga,
Dengan program pemerintah yang juga angin surga,
Kenyataan berkata lain
Dirumah, anak-anakku menyambut,
Raut muka bahagia tenangkanku,
terpancar dari empat pasang mata mereka bocah-bocah itu,
Mereka minta uang beli tas, sepatu, sepeda, susu,
Raut muka bahagia tenangkanku,
terpancar dari empat pasang mata mereka bocah-bocah itu,
Mereka minta uang beli tas, sepatu, sepeda, susu,
Duh, kantongku pun kosong
Pangkep, Desember 2014
0 Response to "Sajak Orang Miskin"
Post a Comment