Mengadu(k) Keresahan - (sebuah sajak)
kepada angin yang mana kita mengadu
kisahkan hati yang menangis pilu
ceritakan resah yang tak kunjung terobati
karena kebenaran tinggal dilangit-langit ruang diskusi
mengendap didalam bundel-bundel proposal
dikramatkan dalam kitab suci
dimiliki oleh mereka berijazah tinggi dan bermulut manis
kebenaran yang disembunyi
kebohongan yang disebar
cuma mereka yang benar
dan kita dibiarkan resah
buat apa memaksakan kebohongan kepada kami
diulang-ulang/
berulang-ulang/
cerita tentang kebencian dan ketakutan kau tanamkan
berharap kami ikut membenci dan takut
dan kau dan kuasamu semakin langgeng
kita jadi khawatir mengadu
takut kita berdosa bicara tentang ketimpangan
takut kita kualat membicarakan masa lalu
kita saling berbisik takut tembok mendengar
dalam sepi malam bintang temaram
keresahan mengaduk dalam hati
melawan takut kita berbisik;
kebenaran tidak akan mati
pangkajene disela deadline, 10 Mei 2016
0 Response to "Mengadu(k) Keresahan - (sebuah sajak)"
Post a Comment